Jumat, 17 Mei 2019

SEMINAR "PENTINGNYA KOMUNIKASI DI ERA MILLENIAL"

                                          SEMINAR KELOMPOK 1 KELAS B 


SEMINAR dalam rangka acara pembelajaran buat acara sendiri dan kami mengambil tema "pentingnya komunikasi di era millenial" pada tanggal 3 MEI 2019 Jum'at di SMK MUHAMMADIYAH 1 PALEMBANG

mungkin ini pengalaman pertama kami juga untuk menyelenggarakan acara ini hingga sukses dan saya pribadi menjadi salah satu pengisi acaranya yaitu sebagai MC dalam acara ini bersama partner saya Ranty
bagi saya mungkin ini pertama kalinya juga saya MC setelah beberapa lama tidak pernah MC lagi hehe

pada acara ini kami juga membawa pembicara yaitu Bapak ADE selaku wakil dari sekolah tersebut dan Bapak ARDIAN RAMLIE sekalu pembiacaranya dan menyampaikan sepatah dua patahnya kepada adik adik siswa tentang komunikasi yang baik dan benar apa lagi di era gadget ini yg banyak di salah gunakan maka dari itu harus kita memberikan shared tentang komunikasi di era millenial ini

dan alhamdullilah ada acara ini berjalan dengan lancar luncur
tak lua juga hiburan ada PANTOMIM dari guru SMK muhammadiyah 1 ini yang lucu dan dapat menghibur kita semua disini
dan kami mengucapkan syukur atas sukses nya acara ini ,

sekian dan terimakasih :)

CAFIFEST 2019

                                                               CAFIFEST 2019


pengalaman seru mengikuti acara cafifest 2019 yg di selenggarakan pada tanggal 30 april 2019

rangkaian acara demi acara berlangsung sukses
dari mulai pertama kali pagi pagi yaitu pameran makanan periklanan yang mana kelompok saya juga ikut dalam periklanan yaitu berjualan PENTOL MANJALITA yg alhamdullilah habis laku terjual dengan harga 5000rb perporsinya

lalu siang sekitar jam 1 lanjut acara seminar pada acara cafifest ini yang di bawakan oleh pembicara handal mengenai seputar dan sharing cara cara membuat film pendek dan ilmu ilmunya

pada acara ini saya juga ikut serta dalam pembuatan film pendek yg saya buat dengan teman sekelas saya yaitu dengan judul CINTA DALAM SABAR walaupun kami gak menang dan gak masuk nominasi tetapi kami sudah bangga bisa belajar membuat film pendek ini

dan pada malam harinya lanjut menonton film film yg masuk kategori dalam pembuatan film pendek ini dan emng luar biasa bagus semua film film yg di putar dan masuk nominasi

dan pada saat ini acara ini saya sangat senang karna dengan adanya acara ini dari luar bisa berpartisipasi juga dan STISIPOL CANDRADIMUKA Makin di kenal banyak orang orang di sekitar
semoga ada acara acara selanjutnya yang bisa menggali minat dan bakat anak ILMU KOMUNIKASI

TERIMAKASIH :)

RESET PUBLIC RELATION

                                                   RESET PUBLIC RELATION


Proses Perencanaan Reset Manajemen Public Relations
Menurut Scott M. Cutlip & Allen H. Center proses manajemen public relations sepenuhnya mengacu kepeda pendekatan manajerial. Proses perencanaan ini dapat dilakukan melalui “Empat tahapan atau langkah-langkah pokok” yang menjadi landasan acuan untuk pelaksanaan program kerja kehumasan adalah sebagai berikut :
  • Fact Finding : Mendefinisikan permasalahan yang dilakukan melalui penelitian dengan menganalisa situasi berupa pemahaman, opini, sikap dan perilaku publik terhadap lembaga.
  • Planning : Berdasarkan pada rumusan masalah, dibuat strategi perencanaan dan pengambilan keputusan untuk membuat program kerja berdasarkan kebijakan lembaga yang juga disesuaikan dengan kepentingan publik
  • Communicating : Dalam tahap ini PRO harus mengkomunikasikan pelaksanaan program sehingga mampu mempengaruhi sikap publiknya yang mendorong mereka untuk mendukung pelaksanaan program tersebut.
  • Evaluating : Tahap ini melakukan penilaian terhadap hasil-hasil pelaksanaan program dari perencanaan, pelaksanaan program, pengkomunikasian, sampai keberhasilan atau kegagalan yang terjadi dari program tersebut 
 Fact Finding
            Langkah pertama sangat penting artinya bagi suksesnya program humas. Fact finding adalah pencarian fakta, data atau informasi yang mendukung program humas mengenai situasi, pendapat, sikap, dan reaksi publik terhadap kegiatan, kebijakan atau produk suatu perusahaan atau lembaga. Pada tahap ini, Public Relions Officer dapat menganalisis data dan informasi yang sudah tersedia baik di buku, jurnal, majalah atau sumber-sumber data dan informasi lainnya. Istilah kerennya adalah desk research.
Pada tahap ini, seorang praktisi menganalisis data dan informasi yang tersedia. Berdasarkan  informasi dan data yang  tersedia kemudian dapat diperoleh interpretasi-interpretasi. Interpretasi ini amat berguna bagi seorang praktisi untuk memutuskan atau menentukan langkah-langkah apa yang harus dilakukan untuk memecahkan suatu permasalahan. Penelitian bisa dilakukan secara kualitatif & kuantitatif. Dalam tahap ini ditetapkan suatu fakta dan informasi yang berkaitan langsung dengan kepentingan organisasi, yakni What’s our problem?

TERIMAKASIH


ETIKA PUBLIC RELATION

                                                      ETIKA PUBLIK RELATION


Pengertian

Sebelum kita beranjak pada pengertian etika public relations, ada baiknya kita pahami terlebih dahulu pengertian dari etika yang dikemukakan oleh para ahli. Beberapa definisi etika yang telah dirumuskan oleh para ahli terkandung aspek moralitas dan kode etik.
Berikut adalah beberapa pengertian etika, yaitu :
  • James E. Grunig
mendefinisikan etika sebagai sesuatu yang serigkali dipertukarkan dengan moral dan nilai karena pertanyaan terkait etika secara umum merujuk pada apa yang baik secara moral atau apa yang seharusnya dinilai. Moral merujuk pada tradisi kepercayaan yang telah ada selama beberapa tahun atau beberapa abad dalam sebuah masyarakat yang menekankan pada apa yang benar dan apa yang salah. Sementara itu, nilai merujuk pada kepercayaan tentang suatu obyek atau ide yang dipandang penting. Karena itu, lanjut Grunig, kita mempelajari etika untuk menentukan bagaimana untuk membuat penilaian moral dan penilaian nilai.

Prinsip-prinsip

Dalam buku Ethics in Public Relations A Guide to Best PracticePatricia J. Parsons (2008 : 20 – 21) menyatakan bahwa terdapat 5 (lima) prinsip atau pilar etika public relations, yaitu :
  • Veracity (to tell the truth)
Prinsip atau pilar pertama etika public relations sebagai industri komunikasi adalah menyampaikan kebenaran. Sebagai sebuah prinsip etika, konsep veracity (to tell the truth) atau mengatakan atau menyampaikan kebenaran merupakan tahap awal bagi dasar-dasar asumsi tentang berperilaku etis.

Kode Etik Profesi Public Relations

Tidak dipungkiri bahwa public relations dipandang sebagai sebuah metode komunikasi yang menggunakan cara-cara manipulatif guna membentuk citra positif sebuah organisasi di mata publik dan terkadang mengabaikan aspek-aspek etika. Hal ini tentunya merupakan salah satu indikator isu etika public relations bagi para profesional public relations.

Manfaat Mempelajari Etika Public Relations

Mempelajari Etika Public Relations dapat memberikan manfaat bagi kita diantaranya adalah sebagai berikut :
  • memahami pengertian etika.
  • memahami pengertian etika public relations.
  • memahami prinsip-prinsip dalam etika public relations.
  • memahami landasan teori etika public relations.
  • memahami landasan dibentuknya kode etik profesi public relations.
Demikian ulasan singkat tentang Etika Public Relations. Semoga memberikan wawasan dan pengetahuan terkait dengan public relations khususnya dan ilmu komunikasi pada umumnya.
TERIMAKASIH :)

COMMUNITY RELATION

                                                              Community Relations


Pengertian   
Community relations adalah upaya membina hubungan harmonis antara perusahaan/organisasi dengan komunitas masyarakat untuk meningkatkan kepedulian sosial dan saling pengertian. Community Relations pada dasarnya adalah kegiatan public relations, maka langkah-langkah dalam proses public relations pun mewarnai langkah-langkah dalam community relations. Mengingat community relations berhadapan langsung dengan persoalan – persoalan sosial yang nyata dihadapi komunitas sekitar organisasi melalui pendekatan community relations, organisasi bersama-sama dengan komunitas sekitarnya berusaha untuk mengidentifikasi, mencari solusi dan melaksanakan rencana tindakan atas permasalahan yang dihadapi. Dalam hal ini fokusnya adalah permasalahan yang dihadapi komunitas. Bukan permasalahan yang dihadapi organisasi. Namun dampak dari penyelesaian permasalahan yang dihadapi komunitas itu akan dirasakan juga oleh organisasi, mengingat program-program community relations pada dasaranya dikembangkan untuk kepentingan bersama organisasi dan komunitas.

Unsur-unsur Community Relations
Kesejahteraan komersial
Dukungan agama
Lapangan kerja
Fasilitas pendidikan yang memadai
Hukum, ketertiban dan keamanan
Pertumbuhan penduduk
Perumahan beserta kebutuhannya yang sesuai
Perhatian terhadap keselamatan umum dan penanganan kesehatan yang progresif
Kesempatan bereaksi dan berkebudayaan yang bervariasi

Manfaat Community Relations
-Komunitas pada organisasi
– Reputasi dan citra organisasi yang lebih baik
– Memanfaatkan pengetahuan dan tenaga kerja lokal
– Menarik tenaga kerja, pemasok, pemberi jasa dan mungkin pelanggan lokal yang bermutu.
Organisasi pada Komunitas
   Peluang penciptaan kesempatan kerja, pengalaman kerja dan pelatihan
   Pendanaan investasi komunitas dan pengembangan infrastuktur

Contoh Kegiatan Community Relations
Aktivitas Kepedulian Sosial Toyota di Indonesia
Untuk meningkatkan performa kontribusi di bidang komunitas, Toyota Indonesia mendirikan departemen Community Relations dan Community Development dalam struktur organisasi. Kegiatan-kegiatan dalam bidang ini umumnya terbagi dalam empat kelompok besar, yaitu infrastruktur, kesehatan dan kebersihan, kegiatan keagamaan, dan pemberdayaan masyarakat. Seluruh kegiatan kami didesain untuk meningkatkan taraf hidup komunitas sekitar Toyota.
Kegiatan-kegiatan Community Relations dan Community Development Toyota Indonesia di antaranya adalah:

1. Infrastruktur
a. Renovasi gedung sekolah
b. Renovasi jalan
c. Pembangunan penerangan jalan
d. Renovasi rumah tinggal
e. Lain-lain

MEDIA PUBLIC RELATION

                                                            MEDIA PUBLIC RELATION

Bagi Public Relations, membangun reputasi di era digital saat ini merupakan tantangan yang harus dihadapi. Betapa tidak, arus informasi tersaji dengan cepat. Orang-orang bisa mendapatkan berita terkini tanpa harus menyalakan layar tv. Hanya dengan mengakses media sosial melalui gadget masing-masing berita aktual dapat diakses dengan cepat. Public Relations professional haruslah sadar betul bahwa media memiliki peran penting dalam kegiatan publikasi. Sehingga penting bagi Public Relations untuk menjalih hubungan dengan media atau yang selanjutnya disebut dengan Media Relations. Media relations merupakan aktivitas yang dilakukan oleh seorang Public Relations yang berhubungan dengan media massa, dalam hal ini adalah kegiatan publikasi perusahaan. Media relations penting dilakukan bagi seorang Public Relations karena tujuan utamanya adalah untuk reputasi perusahaan.
Media relations merupakan bentuk strategi komunikasi seorang Public Relations professional dalam menjaga hubungan dengan media. Menjalin dan mempertahankan hubungan baik dengan media amatlah penting bagi seorang Public Relations. Sebab media adalah sarana publikasi, dimana segala informasi tentang perusahaan disalurkan selain itu media juga merupakan sarana untuk membangun reputasi. Saat ini media merupakan acuan public untuk bergerak dan bertindak, publik seolah digiring oleh media untuk berperilaku sesuai dengan isu yang ada. Pasalnya Jika media menggiring publik ke arah yang negative maka hal ini akan membawa dampak yang kurang menguntukan bagi perusahaan karena dapat mempengaruhi reputasi perusahaan. Jika media menggiring kearah yang positif maka ini akan meningkatkan reputasi perusahaan. Sehingga penting sekali bagi Public Relations professional untuk menjalin hubungan baik dengan media.
Melalui media, reputasi perusahaan terbangun. Support dan jaringan bagi perusahaan juga terbangun. Ketika hubungan media terjalin dengan baik, maka kepercayaan public terhadap perusahaan juga pastinya akan semakin kuat sebab pesan yang disampaikan oleh media diterima oleh public dengan baik pula. Rini Damastuti dalam bukunya yang berjudul Media Relations: Konsep Strategi dan Aplikasi (2012) menyebutkan bahwa kegiatan media relations terbagi menjadi dua bentuk. Pertama adalah tulisan seperti press release, tulisan yang ditujukan kepada editor, pemberitahuan megenai layanan publik dan komunikasi melalui media di internet. Kedua adalah dengan menggelar suatu kegiatan atau acara, contohnya media gathering atau media relations yang dibuat oleh praktisi PR, press call yang dilakukan untuk menyampaikan informasi melalui telepon, media events seperti undangan bagi media untuk menjadi sponsor dalam suatu kegiatan, kemudian tentunya adalah konferensi pers dengan media.
Kunci dari kegiatan media relations adalah konsistensi. Public Relations harus selalu memberikan informasi kepada media secara rutin dan haruslah sering mengadakan pertemuan untuk sekedar sharing santai. Hal ini penting dilakukan karena media akan selalu menginginkan informasi setiap hari setiap saat. Konsistensi juga diperlukan dalam konten publikasi agar tidak membosankan. Public Relations harus memikirkan  berita yang akan dimuat, siapa audience nya, relevansi berita, durasi penyampaian berita, keakuratan berita, dan siapa penyampai beritanya. Sehingga pesan yang disampaikan melalui media dapat diterima dengan baik oleh publik. Terakhir adalah pentingnya seorang Public Relations melakukan evaluasi dari aktivitas media relations yang dilakukan. Bagaimanapun juga media relations adalah startegi yang dilakukan oleh public relations dalam membangun dan mempertahankan reputasi perusahaan. Oleh karenanya setiap aktivitas yang telah dilaksanakan perlu dievaluasi. Proses evaluasi dilakukan untuk mengetahui apa yang kurang dan sebaiknya dipertahankan dari kinerja yang telah dilakukan.
TERIMAKASIH

GOVERNMENT PUBLIC RELATION


GOVERNMENT PUBLIC RELATION

Government Public Relations (GPR) merupakan program prioritas untuk memastikan masyarakat mengetahui apa yang dilakukan pemerintah dan berpartisipasi dalam pembangunan. Implementasi GPR dilaksanakan sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Komunikasi Publik

Basis kerja Government Public Relations adalah pengelolaan informasi dan komunikasi yang berkelanjutan untuk memperoleh pemahaman dan dukungan publik terhadap Program dan Kebijakan Pemerintah.
Program Kerja
  1. Pemerintah sebagai penentu agenda (agenda setting) isu-isu di masyarakat untuk membangun kepercayaan publik terhadap pemerintah sebagai sumber informasi yang akurat dan dapat dipercaya.
  2. Membentuk lembaga jejaring komunikasi
.
  3. Menyusun dan memantau implementasi regulasi tentang GPR oleh K/L/D
.
  4. Menyediakan dan menyebarkan konten informasi publik ke seluruh Indonesia. 

TERIMAKASIH :)



INTERNAL PUBLIC RELATION


INTERNAL PUBLIC RELATION

Kegiatan internal Public Relations adalah kegiatan yang ditujukan untuk internal publik organisasi / perusahaan. Publik internal adalah semua elemen yang mempengaruhi secara langsung dalam keberhasilan perusahaan, seperti karyawan, manajer, supervisor, pemegang saham, dewan direksi perusahaan dan sebagainya.
Melalui kegiatan Internal Public Relations diharapkan dapat memenuhi kebutuhan internal dan kepentingan umum dari organisasi / perusahaan. Dengan hubungan yang harmonis antara pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan itu akan menciptakan iklim kerja yang baik. Dengan demikian operasi perusahaan akan berjalan dengan lancar.
Kegiatan hubungan internal yang dilakukan oleh Petugas Hubungan Masyarakat, yaitu :
Hubungan dengan karyawan (employee relations)
Sebuah PR harus dapat berkomunikasi dengan semua tingkatan karyawan baik secara formal maupun informal untuk menentukan kritik dan saran yang dapat dipertimbangkan dalam pembuatan kebijakan dalam organisasi / perusahaan mereka.
Sebuah PR harus mampu menjembatani komunikasi antara manajemen dan karyawan. Karena program memegang hubungan karyawan diharapkan akan mengarah pada hasil positif yang karyawan merasa dihargai dan dirawat oleh perusahaan. Sehingga tercipta rasa memiliki (sense of belonging), motivasi, kreativitas dan ingin mencapai performa maksimal.
Hubungan dengan pemegang saham (stockholder relations)
Sebuah PR juga harus mampu membangun hubungan yang baik dengan pemegang saham, dan mampu berkomunikasi apa yang terjadi dalam organisasi / perusahaan. Karena sebagai penyandang dana, mereka harus selalu tahu perkembangan perusahaan secara transparan dalam rangka meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam perusahaan. Dengan demikian akan menghilangkan kesalahpahaman dan kecurigaan terhadap perusahaan.

SEKIAN dan Terimakasih :)

MANAJEMEN KRISIS


Manajemen krisis



Pengertian Definisi Dan Teori Manajemen Krisis 
Ada perbedaan yang mendasar antara “Manajemen Krisis” dan “Krisis Manajemen”. Manajemen krisis merupakan suatu manajemen pengelolaan, penanggulangan atau pengendalian krisis hingga pemulihan citra perusahaan. Sedangkan krisis manajemen merupakan kegagalan dari peranan manajemen krisis dan persoalannya menjadi sulit untuk dipulihkan karena perusahaan yang bersangkutan dinyatakan “bubar” baik secara hukum maupun operasionalnya.

Penyebab Krisis
Mengenali jenis atau tipe krisis penting mengingat masalah penentuan siapa yang bersalah dan respon yang harus dibuat perusahaan yang sedang menghadapi krisis. Berikut ini adalah beberapa tipe krisis yang dikemukakan para pakar menggunakan berbagai dimensi (Putra, 1999:90-94):
  • Sturges dkk 
  • Dimensi violent-non violent dan dimensi sengaja-tak sengaja.
  • Shrivastava & Mitroff 
  • Dimensi kerusakan yang dihasilkan (berat/ringan) dan dimensi penyebab krisis dari segi teknis dan sosial.
  • Marcus & Goodman
  • Dimensi tingkat kemungkinan ditolak dan berdasarkan keadaan korban krisis.
  • C.G. Linke
  • Dimensi waktu kemunculan sebuah krisis.
Shrivastava & Mitroff membagi krisis ke dalam empat kategori berdasarkan penyebab krisis dikaitkan dengan tempat krisis. Penyebab krisis dapat dikategorikan menjadi dua bagian besar: penyebab teknis dan ekonomis serta penyebab manusiawi, organisatoris dan sosial. Mereka juga mengkategorikan penyebab krisis dilihat dari sudut tempat asal atau kejadian apakah di dalam atau di luar organisasi. 

Dengan demikian, penyebab krisis menurut mereka dapat dikategorikan menjadi:
  1. Karena kesalahan manusia (human error)
  2. Karena kegagalan teknologi
  3. Karena alasan sosial (kerusuhan, perang, sabotase, teroris)
  4. Karena berkaitan dengan bencana alam
  5. Karena ketidakbecusan manajemen
Sebuah krisis mungkin disebabkan hanya satu faktor, tetapi sangat sering terjadi krisis akibat kombinasi faktor-faktor di atas. Contohnya adalah kasus kecelakaan Bhopal di bulan Desember 1984. 40 ton gas beracun methyl isocyanate bocor dari tank penyimpan bawah tanah pada pabrik pestisida Union Carbide dan menewaskan 3000 orang serta ratusan ribu orang terkena radiasinya. Di sini, ada faktor kesalahan manusia karena membiarkan masuknya air ke dalam tank yang menyebabkan peledakan.


sekian dan terimakasih :)

Kamis, 16 Mei 2019

PRODUKSI MULTIMEDIA

TAHAPAN PROSES PRODUKSI MULTIMEDIA


Pre Production Ã¨ Production Ã¨ Post Production
A.      PRE PRODUCTION
         1)     Concept definition (definisi dan Konsep dari produk Multimedia )
misal
Definisi : iklan Televisi Produk Kuku Bima, iklan cetak, iklan radio, dll
Konsep : berhubungan untuk menciptakan Daya Tarik (lucu, Menyedihkan, patriotic, sex dll )
 Eg. Figur mBah Marijan dgn Tagline : “Roso-Roso” //
         2)     Design
Perancangan Awal menerapkan Definisi dan konsep Awal
 biasanya berbentuk “coretan-coretan” dan sketsa
         3)     Production plan (Perencanaan Produksi )
Pengembangan dari Design kedalam Naskah, Storyline, Sinopsis, Storyboard, dll
         4)     Documentation (Pemberkasan)
Pembuatan Proposal Naskah / pengarsipan (berisi : tujuan pembuatan produk, target pengamat/pasar, Perencanaan Produksi, Property yang dibutuhkan, Penghitungan Anggaran dll )
         5)     Assemble team
Pembentukan Tim Ahli dan Property yang tertulis dalam Documentation
Misal : Cameramen, Fotografer, Animator, Talent, dll)
         6)     Building prototype
Membangun prototipe (contoh awal produk sebelum diproduksi)
         7)     Clear right
Penyelesaian dalam hal yang berhubungan dengan per undang-undangan (eg: Ijin Produksi, Pendaftaran Paten/HAKI, dll)
         8)     Client sign-off and funding
Persetujuan dengan Klien/Pemesan beserta Pendanaan.

B.      PRODUCTION
         1)     Content creation (Pembuatan Konten ) : Pembuatan konten sesuai design
Eg: take gambar, pembuatan stok shot animasi, dll
         2)     Content processing (Pemrosesan konten) : Pemrosesan konten yg telah diambil secara analog (non computerized)
Eg : setting tempat, organisasi property/ perlengkapan take gambar
         3)     Software creation ( pembuatan (proses) konten melalui Software(komputer) )
Eg ; Editing, visual FX
         4)     Integration of content and software (Penggabungan seluruh konten dengan diproses dalam software finishing )
Eg : hasil dubbing audio, VFX, ANimasi di render akhir untuk di burning dalam bentuk DVD
         5)     Revise design (Revisi / Peninjauan ulang berdasar pada Perancangan )
dari hasil tahap ke 4 di tinjau ulang dan di analisa ( belum di buat masal)
         6)     Freeze design ( Penyatuan seluruh project yang telah sesuai dengan design )
Apabila hasil analisa dan telah direvisi di satukan menjadi sebuah product “jadi” untuk ditunjukkan terhadap klien
         7)     Revise content and software according to final design
Revisi/Peninjauan Ulang Konten & software di cocokkan dengan Perancangan Akhir (final Design)
         8)     Build Alpha version ( membangun versi Alfa
Pembuatan contoh awal produk yang dibuat untuk kalangan tertentu
         9)     First testing ( Uji Coba Produk )
      10)     Evaluation ( Evaluasi produk )
      11)     Revise software and content based on evaluation ( Revisi/Peninjauan Ulang Produk berdasar hasil Evaluasi )
      12)     Build Beta version ( membangun versi Beta )
Pada tahap ini produk di buat dgn jumlah lebih banyak tetapi didistribusikan untuk kalangan tertentu  untuk di coba sebelum di distribusikan secara umum)

C.      POST PRODUCTION
         1)     Beta testing (Uji cob Produk Beta oleh kalangan tertentu
         2)     Evaluation (Evaluasi )
         3)     Revise software and content (Peninjauan ulang produk )
         4)     Release Golden Master ( Peluncuran Produk secara Masal untuk Umum )

         5)     Archive all production material ( peng Arsip an semua Materi /bahan mentah dari proses Produksi )

Sekian informasinya terimakasih :)_